Selasa, September 18, 2012

Titipan dari Kejayaan Masa Lampau

Melanjutkan kembali “Obrolan Hangat Tengah Malam” bareng Maisyarah Pradhita Sari dan Niky Silvia Ruhma Dewi, rasanya banyak sekali tugas yang harus diemban dan diusahakan bersama dalam pembangunan. Sebuah proses yang entah sejak kapan dimulai dan entah kapan akan diakhiri. Ya. Kemakmuran mungkin hanyalah imajinasi manusia atas kondisi ideal yang tak akan pernah terwujud. Dampaknya ‘pembaruan’ selalu jadi selogan unggulan bagi tokoh-tokoh dalam pembangunan. Mengisi setiap detik kampanye calon pemimpin dan diidolakan sebagai symbol ‘ratu adil’ bagi pembangunan. Tak perlu jauh bicara mengenai pembangunan Indonesia atau bahkan asia tenggara, karena malam ini topiknya adalah : SUMATERA. Sebuah pulau terbesar keenam di dunia yang sempat jadi pusat pemerintahan Nusantara.

Agaknya masa kejayaan Sumatera telah lewat memang. Ikut hancur dengan puing reruntuhan kerajaan Sriwijaya jaman dulu. Pemerintahan yang mampu menyatukan nusantara akhirnya luluh lantak. Keberanian angkatan laut yang ditakuti dunia kini tak lagi menjadikan Sumatera sebagai ‘macan’ perdagangan di Asia Tenggara. Yang tersisa hanyalah keberanian, kecintaan pada tanah air, dan sejarah yang entah sampai kapan masih akan dikenang. Ditengah kebobrokan sumatera kini, paling tidak masih tersisa ‘aroma’ kejayaan masa lampau yang dielu-elukan.

Banyak ahli menyadari bahwa Sumatera butuh percepatan pembangunan segera. Bukan hanya pembangunan fisik melainkan pembangunan menyeluruh dari berbagai aspek dalam rangka menciptakan peradaban yang cerdas. Sebelum hutan-hutan berubah menjadi perusahaan perkebunan yang hanya mampu menyejahterakan penguasa di ibukota. Sebelum sawah-sawah mulai berubah menjadi rumah sederhana yang penuh anak-anak akibat kegagalan Keluarga Berencana. Sebelum sungai-sungai tercemar limbah rumah tangga karena ketiadaan sarana air bersih dan sanitasi mereka. Sebelum bukit-bukit menjadi gundul untuk menambah persediaan lemari dan perabotan rumah tangga masyarakat kota. Desa-desa terancam, mengkota, dan mengikis nilai-nilai lokal yang ada. Tak usah lagi diperdebatkan, kita butuh percepatan pembangunan SEGERA!

Penerimaan Terhadap Pembaruan

Dari banyak aspek pembangunan, rasa-rasanya pendidikan karakter adalah hal dasar yang harus segera dilakukan. Budaya keterbukaan menanggapi pembangunan merupakan kunci utama memulai pembangunan yang ‘cerdas’ dan efisien di Sumatera. Ditengah karakter masyarakat yang cenderung keras dan menutup diri dari pembaruan, proses pembangunan merupakan hal yang ‘sulit’ untuk diwujudkan. Tak heran belakangan proses pembangunan oleh pendatang seolah ditolak dan dipersulit masyarakat di desa-desa. Proses pemberdayaan yang sudah akrab didengar di Pulau Jawa menjadi hal baru yang sulit diwujudkan disini, utamanya dikalangan tetua adat dan perangkat pemerintahan desa. Perasaan ingin dihormati dan menjadi ‘pahlawan tunggal’ dalam pembangunan desa menyebabkan sebuah desa menjadi terisolasi dari pembangunan yang dilakukan oleh pihak luar. Hal ini yang mestinya tak lagi terjadi dalam pembangunan.

Beruntungnya, munculnya komunitas menjadi satu langkah awal yang jadi ‘kabar baik’ disini. Mengindikasikan bahwa pergerakan dikalangan pemuda sudah mulai terlihat dan menjadi ‘peluang’ bagi pembangunan kedepan.

Good Governance

Mewujudkan pemerintahan yang baik memang merupakan satu tantangan besar, tak hanya di Sumatera namun di setiap daerah di Indonesia. Mulai dari kemungkinan korupsi hingga tidak efisiennya system tata kelola pemerintahan memang satu masalah yang kompleks untuk diselesaikan. Di Sumatera sendiri maraknya pungli dan penyalahgunaan kekuasaan pemimpin menjadi hal yang lumrah ditemui. Banyak pemimpin yang kesehariannya menjadi tokoh dalam illegal logging, perjudian, bahkan perampokan. Belum lagi pegawai-pegawai yang tenaganya belum cukup diberdayakan untuk menciptakan kemakmuran. Untuk itu masih terlalu banyak langkah yang harus dilakukan untuk menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih.

Proses pembangunan memang masih menjadi ‘jalan panjang’ yang  harus ditempuh generasi muda. Harapannya, keterbukaan terhadap pembangunan, munculnya komunitas, dan terwujudnya pemerintahan yang baik mampu mempercepat proses pembangunan di Sumatera dan membuka jalan untuk mengejar ketertinggalan. Semoga proses pembaruan nanti tak hanya digagas oleh Pulau Jawa, namun melibatkan daerah-daerah lain sesuai perannya masing-masing. Semoga generasi muda mampu mengemban titipan dari kejayaan masa lampau ini. Amien.

1 komentar:

  1. mash HANGAT from the OVEN ^^
    selamatkan pulau kamii!! : SUMATERA
    dibutuhkan segera.. ahli yang tidak hanya pintar berbicara, ahli yang tidak hanya pintar menilai orang lain yang sedang bekerja, ahli yang tidak hanya memanfaatkan ilmunya untuk kepentingan pribadinya, ahli yang tidak hanya pintar diskusi.

    kita coba dari hal kecil InsyaAllah.. semoga dimudahkan,
    semoga di beri petunjuk bagaimana caranya kita mempertangggungjawabkan ilmu yang telah kita dapatkan di perkuliahan.

    Semangat! kaka...

    BalasHapus