Besarnya jumlah penduduk dengan daya beli
yang tinggi menyebabkan meningkatnya kebutuhan
konsumsi masyarakat. Hal ini memberi celah bagi perkembangan dunia usaha
di Kota New York hingga menciptakan pilihan konsumsi yang besar. Contohnya
dalam pemenuhan kebutuhan pangan penduduk terdapat ratusan pilihan restoran di
seluruh penjuru kota New York. Tingginya pilihan konsumsi ini yang menyebabkan
tinggi pula kebutuhan akan mobilitas dan fasilitas transportasi penduduk.
Sederhananya hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :
> Jumlah Penduduk + > Tk Kesejahteraan + > Pilihan Konsumsi = > kebutuhan mobilitas
Tingginya
kebutuhan mobilitas penduduk ini dipenuhi New York dengan menyediakan beberapa
alternative moda transportasi yang saling terintegrasi yakni :
1.
Transportasi Darat
New York yang terdiri atas beberapa wilayah yakni Manhattan, Broklyn, Queens, The Bronx,
dan Staten Island dilengkapi oleh beberapa jenis moda transportasi darat seperti
subway, taksi, bus, dan sepeda yang digunakan didalam satu wilayah , dan
railway yang digunakan dalam bermobilitas antar wilayah . Selain itu banyak
juga yang menggunakan mobil pribadi dalam bermobilitas baik dalam satu wilayah maupun antar wilayah . Adapun cukup banyak
penduduk menggunakan public transport seperti subway dikarenakan pilihan ini
yang memang mempunyai resiko kecelakaan rendah, mempunyai keberangkatan yang
terjadwal, dan memberikan kesempatan bagi pengguna untuk beristirahat. Berbeda
halnya ketika menyetir sendiri.
2.
Laut
Sesuai dengan sifat transportasi yang tidak
hanya mengangkut orang, selain ferry yang melayani penyeberangan orang, moda
transportasi laut lain yang digunakan adalah kapal pengangkut container yang
digunakan dalam pendistribusian barang dari dan keluar New York.
3.
Udara
Berikutnya moda transportasi udara adalah
pesawat terbang.
Adapun
keseluruhan moda dioperasikan dengan terintegrasi menghasilkan suatu sistem
transportasi yang baik dengan didukung prasarana yang memadai yakni jembatan, trowongan,
fly over, pelabuhan, stasiun, dan lain-lain. Keseluruhan sistem transportasi
ini didukung dengan teknologi yang canggih dan dikontrol oleh travel controller
terutama pada titik-titik dengan lalu lintas yang padat. Misalnya daerah
sekitar traffic light atau jembatan penyeberangan dengan fungsi vital seperti jembatan
George Washington. Travel Controller bertugas memantau kepadatan arus lalu
lintas, memantau hambatan lalu lintas seperti kecelakaan dan kerusakan
fasilitas transportasi. Hal ini dilakukan agar setiap hambatan dapat diurai
dengan cepat hingga tidak menyebabkan kemacetan dan produktivitas penduduk
tidak terganggu.
Hal yang menarik dari system transportasi New
York adalah system transportasi tidak hanya dirancang mempertimbangkan arus
pekerjaan penduduk melainkan juga arus perputaran barang yang difasilitasi dan
dirancang tidak banyak mengganggu mobilitas penduduk. Hal ini dilakukan dalam
mendukung proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Selain itu, dilakukan reuse
alat trasportasi yang rusak, dan sisa perbaikan dari alat transportasi tersebut
dibuang ke laut sebagai tempat hidup terumbu karang dan ikan-ikan laut.
Pembuangan barang barang bekas ini dilakukan pada malam hari agar tidak
mengganggu lalu lintas rush hour. Pengecekan fasilitas transportasi seperti rel
yang rusak juga dilakukan malam hari agar tidak mengganggu operasional kereta
api.
Terakhir, kegiatan transportasi kota New York
juga menciptakan banyak lapangan kerja baru bagi penduduk kota. Beberapa tenaga
yang dibutuhkan adalah travel controller, engineer ( baik dalam mengurusi
konstruksi berat seperti jembatan, reparasi gerbong kereta yang rusak, hingga
peneliti bidang transportasi ) , operator yang menangani container, hingga
supir, nahkoda, dan masinis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar