Kamis, Mei 10, 2012

Transportasi New York City


Besarnya jumlah penduduk dengan daya beli yang tinggi menyebabkan meningkatnya kebutuhan  konsumsi masyarakat. Hal ini memberi celah bagi perkembangan dunia usaha di Kota New York hingga menciptakan pilihan konsumsi yang besar. Contohnya dalam pemenuhan kebutuhan pangan penduduk terdapat ratusan pilihan restoran di seluruh penjuru kota New York. Tingginya pilihan konsumsi ini yang menyebabkan tinggi pula kebutuhan akan mobilitas dan fasilitas transportasi penduduk. Sederhananya hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :

> Jumlah Penduduk + > Tk Kesejahteraan + > Pilihan Konsumsi = > kebutuhan mobilitas

Tingginya kebutuhan mobilitas penduduk ini dipenuhi New York dengan menyediakan beberapa alternative moda transportasi yang saling terintegrasi yakni :
1.       Transportasi Darat
New York yang terdiri atas beberapa wilayah  yakni Manhattan, Broklyn, Queens, The Bronx, dan Staten Island dilengkapi oleh beberapa jenis moda transportasi darat seperti subway, taksi, bus, dan sepeda yang digunakan didalam satu wilayah , dan railway yang digunakan dalam bermobilitas antar wilayah . Selain itu banyak juga yang menggunakan mobil pribadi dalam bermobilitas baik dalam satu wilayah  maupun antar wilayah . Adapun cukup banyak penduduk menggunakan public transport seperti subway dikarenakan pilihan ini yang memang mempunyai resiko kecelakaan rendah, mempunyai keberangkatan yang terjadwal, dan memberikan kesempatan bagi pengguna untuk beristirahat. Berbeda halnya ketika menyetir sendiri.
2.       Laut
Sesuai dengan sifat transportasi yang tidak hanya mengangkut orang, selain ferry yang melayani penyeberangan orang, moda transportasi laut lain yang digunakan adalah kapal pengangkut container yang digunakan dalam pendistribusian barang dari dan keluar New York.
3.       Udara
Berikutnya moda transportasi udara adalah pesawat terbang.

Adapun keseluruhan moda dioperasikan dengan terintegrasi menghasilkan suatu sistem transportasi yang baik dengan didukung prasarana yang memadai yakni jembatan, trowongan, fly over, pelabuhan, stasiun, dan lain-lain. Keseluruhan sistem transportasi ini didukung dengan teknologi yang canggih dan dikontrol oleh travel controller terutama pada titik-titik dengan lalu lintas yang padat. Misalnya daerah sekitar traffic light atau jembatan penyeberangan dengan fungsi vital seperti jembatan George Washington. Travel Controller bertugas memantau kepadatan arus lalu lintas, memantau hambatan lalu lintas seperti kecelakaan dan kerusakan fasilitas transportasi. Hal ini dilakukan agar setiap hambatan dapat diurai dengan cepat hingga tidak menyebabkan kemacetan dan produktivitas penduduk tidak terganggu.

Hal yang menarik dari system transportasi New York adalah system transportasi tidak hanya dirancang mempertimbangkan arus pekerjaan penduduk melainkan juga arus perputaran barang yang difasilitasi dan dirancang tidak banyak mengganggu mobilitas penduduk. Hal ini dilakukan dalam mendukung proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Selain itu, dilakukan reuse alat trasportasi yang rusak, dan sisa perbaikan dari alat transportasi tersebut dibuang ke laut sebagai tempat hidup terumbu karang dan ikan-ikan laut. Pembuangan barang barang bekas ini dilakukan pada malam hari agar tidak mengganggu lalu lintas rush hour. Pengecekan fasilitas transportasi seperti rel yang rusak juga dilakukan malam hari agar tidak mengganggu operasional kereta api.

Terakhir, kegiatan transportasi kota New York juga menciptakan banyak lapangan kerja baru bagi penduduk kota. Beberapa tenaga yang dibutuhkan adalah travel controller, engineer ( baik dalam mengurusi konstruksi berat seperti jembatan, reparasi gerbong kereta yang rusak, hingga peneliti bidang transportasi ) , operator yang menangani container, hingga supir, nahkoda, dan masinis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar