Kamis, September 29, 2011

Pemberdayaan Masyarakat Era Orde Baru

NB : Sesi ini khusus sesi curhat yaa. Buat yang gak doyan ngikutin sampe bawah boleh di close aja halamannyaa.. 

Kalaulah kita coba lihat sebenarnya ternyata sudah banyak sekali program pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan yang ada sejak pemerintahan orde baru –masa presiden soeharto. Lantas benarkah ketika 1997 ekonomi Indonesia dilanda krisis besar besaran hingga menyebabkan ketidakstabilan politik dan demonstrasi berdarah dimana mana, pantaskah menyalahkan manajemen ekonomi yang ada?

Jujur hal ini sebenarnya belum bisa saya pahami. Ketika dimasa orde baru dikembangkan wajib belajar 9 tahun yang membawa angka melek huruf Indonesia ke titik 90 % dan pemerataan puskesmas untuk skala kecamatan, kredit usaha kecil dan sekian banyak program pemberdayaan masyarakat, pemerintahan seperti ini malah dicap bobrok. Sedangkan isu pemberdayaan masyarakat sebagai konsep utama yang dianut pemerintah orde baru malah hangat digaungkan belakangan sebagai konsep yang dianjurkan. Makalah dan jurnal yang beredar seolah plin plan dan tidak punya pendirian menilai kinerja pemerintahan orde baru. Bagaimana bisa pemerintahan menjadi buruk ketika menggunakan konsep yang baik.

Oke kita coba berbaik sangka saja, kesimpulannya kita tak harus mengganti tiap konsep pada pemerintahan yang buruk. Tetap harus mempertahankan beberapa konsep yang dianggap baik. Saya sendiri sebagai masyarakat awam dan ABG *yah maksudnya masih gak ngerti pemerintahan yang lalu karna belom tau apa apa a.k.a masih balita* melihat subjektif kalau sebenarnya partisispasi masyarakat dalam pembangunan *oke mungkin kalangan akademisi* sangat besar. Dan memang itu cuma pandangan subjektif saya yang tak bisa membandingkan hal tersebut dengan kondisi sebelumnya. Buktinya masyarakat sudah mulai andil dalam pembangunan. Penulis udah banyak yang bahas pembangunan dan nasionalisme serta pariwisata, mahasiswa udah banyak yang jadi volunteer bencana atau sekedar ngajar anak anak yang kuran gberuntung belum dapat pendidikan formal, dan banyak juga masyarakat awam yang concern sama pengembangan SDM, lingkungan dan global warming, atau bahkan aksi sosial lain seperti komunitas pencinta sedekah atau urban farming. Jalan untuk turut andil dalam pembangunan sudah mulai terlihat dan bercabang dalam wujud banyak hal. Masyarakat punya akses lebih besar dibanding pemerintah sendiri dalam pembangunan. Bukankah itu berita bagus? Dan oke saya setuju hal itu semua terwujud akibat demokrasi dan reformasi pemerintahan.

Nah jadi sebenernya ketika krisis 1997 manajemen yang mana sih yang mesti disalahkan? Banyak yang menyalahkan pemerintah terlalu minim perhatian ke sektor usaha kecil. Well, menurut saya orde baru malah pemerintah banyak melihat ke daerah. Gak concern ke isu nasional doang. Pembangunan focus ke hal-hal pokok seperti pendidikan dan ekonomi di daerah serta pengembangan sektor usaha kecil masyarakat. Mungkin karena praktek KKN yang sudah mengakar di pemerintahan kali yaaa??? Ah entahlah. Sudahi saja tulisan gak jelas ini. Sekian.

*eh kalo nemu jawabannya komen dibawah yaaa.. Soalnya saya juga lagi gak niat searching.. :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar