Senin, Maret 07, 2011

Kenapa Keanekaragaman Hayati Indonesia Layak Dipertahankan?

-->
Oke postingan kali ini yuk ngereview kuliah kedua matakuliah Konservasi Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati yang sebelumnya, curhat dikit boleh doonnggg.. :D *teteuupp* Kuliah ini saya ambil buat Menuhin jatah yang 24 sks. *sayang kalo nggak kepake*Kata anak-anak kuliah pertama sih seru. Dosennya lucu gitu tapi kuliah keduanya garing banget. Dosennya menggebu-gebu tapi tetep aja mahasiswanya pada ngantuk. Soalnya kemenggebu-gebuan dosennya nggak dilampiaskan dengan cara mengajar yang baik *duileeee berasa bisa ngajar aja* Materi yang sebenernya menarik malah yang disampein yang itu-itu aja. Berasa kuliah di pertanian. Kan anak teknik dan pertanian punya perhatian beda yaaa buat lingkungannya. Harusnya dikemas lebih ‘teknik’. Lebih….dinamis! Yaaa…. Seenggaknya semoga dosennya nggak pelit nilai aja deh. (ujung-ujungnya nilai. Teteupp. –“)

Oke sesuai judul postingan kenapa keanekaragaman Hayati di Indonesia layak dipertahankan?
Tahukah kamu lingkungan ekosistem yang mempunyai keanekaragaman hayati terkaya itu dimana aja? Berikut daftar urutannya :
·         Hutan Hujan Tropis (Pada tau dong ini khas Indonesia banget)
·         Terumbu karang (Di kita yang paling kaya itu di Sulawesi dan Maluku *bunaken contohnya*)
·         Danau Tropis besar (Kita juga punya beberapa danau *Sumbar misalnya banyak banget danaunya* J)
·         Laut dalam (Maluku dan Sulawesi)
·         Hutan Gugur daun (Nah ini saya juga nggak tau kongkritnya gimana)
·         Padang semak (Semaknya doang sih dirumah saya banyak. Hehe..)
·         Padang Rumput (yang kaya-kaya peternakan di Aussie dan Selandia Baru ituuu *ting-ting)
·         Padang Pasir (Ini nih yang nggak ada di Indonesia)

Nah, dari sekian jenis tadi Cuma sebagian kecil jenis ekosistem kaya yang nggak ada di Indonesia (itupun yang urutan bawah-bawah) nggak diragukan kalau Indonesia punya andil cukup besar dalam hal kekayaan keanekaragaman hayati (Nomer 3 lhooo setelah Brazil dan Afrika Selatan. J) Dan tahukah kalian (pasti tau dah) kalo ±30%nya endogen alias tidak ditemukan di Negara lain selain Indonesia. Hal ini disebabkan keunikan Indonesia yang terletak di khatulistiwa (bikin kita otomatis beriklim tropis subur) dan berada di pertemuan antara dua benua. Kita punya fauna jenis Asia dan Australia sekaligus ditambah lagi fauna peralihan yang punya sifat antara fauna Asia dan Australia yang notabene cuma ada di Indonesia. Letak Indonesia yang terletak antara dua Samudera (Samudera Hindia dan Samudera Pasifik yang cenderung tenang) mampu menciptakan kondisi ekosistem dengan kondisi komponen abiotik yang ‘berbeda’. Hal ini otomatis menciptakan fauna dan flora jenis baru yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ‘berbeda’ tadi. Itu kenapa Indonesia kaya dalam hal keanekaragaman hayati. Nah, keendemikan itu tadi yang bikin kita bener-bener harus menjaga kehati kita. Karena sekali di kita punah, punahlah diseluruh dunia. 

Yang kedua, kehati Indonesia sebenernya punya nilai tambah ekonomi yang sangat tinggi. Bukan hanya sebagai penunjang industry property (Industri loh! Multiplier effectnya gede!) atau pertanian seperti karet atau kelapa sawit, tapi juga bisa mendukung industry obat-obatan yang belakangan ‘nyerah’ sama industry obat-obatan China sebagai dampak AC-FTA (buat yang ini kita masih butuh ilmuwan! Ayo semangat ilmuwan muda Indonesia!) Terus juga disamping itu hal ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber energy baru (kayak ubi atau jarak J) yang ramah lingkungan minim emisi. 

Alasan ketiga adalah kehati merupakan sumber daya yang dapat memberikan keuntungan berkelanjutan selagi ada control dalam pengelolaannya. Karena pada dasarnya kehati dapat memperbaiki diri baik secara alami maupun dengan campur tangan manusia Terakhir, kehati merupakan tiang penyangga penentu keberlanjutan sector lain seperti kehutanan, pertanian, dan banyak jenis lain. :D

Jadi yuk bantu selamatkan keanekaragaman hayati Indonesia terutama simpul simpul penting kayak dangkalan sunda dan dangkalan sahul. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar