Tak sulit memang mengetahui seberapa realistis anda. Cukup pergi saja bersama saya ke ticket box Presidensial Lecture, Selasa 24 Mei 2011 pukul 09.00 WIB alias pagi tadi di gedung Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Acara ini diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis UGM ke 62 di Auditorium Graha Sabha Pramana UGM. Dilangsungkan pada Kamis 26 Mei 2011 dengan mendatangkan tamu kehormatan Presiden RI ke-3 yakni bapak B J Habibie.
Antusias calon pengunjung terlihat dengan telah terjualnya 1900 tiket hingga Senin 23 Mei. Sisa 100 tiket masuk inilah yang diperebutkan oleh ratusan calon pengunjung tadi pagi, padahal ticket box hanya dibuka selama 2 jam yakni pukul 9-11 pagi. Dan guess what!! Saya yang datang berangkat dari kosan (yang cuma sejengkal jaraknya dari Pascasarjana) pukul 9.10 WIB harus mengantri panjang sekali di lantai 3 (padahal ticket box di lantai 2) =.=
Awalnya sempat putus asa dan hendak kembali saja mengingat makhluk sebanyak itu hanya memperebutkan 100 tiket saja. Saya bahkan benar-benar yakin tidak akan kebagian tiket. Saya pikir bukannya mudah menyerah, saya hanya realistis tak akan kebagian tiket. Berhubung hari itu saya sebenarnya ada kuliah dengan dosen yang (maaf) selalu datang hanya di 20 menit terakhir saja jadi saya putuskan ‘iseng’ ikut tetap ngantri. Dan satu hal yang bikin saya kaget adalah ternyata lebih banyak lagi antrian setelah saya! Iya! Dibanding yang datang sebelum saya (yang saya yakin jumlahnya telah mencapai 100 orang), yang ngantri setelah saya padahal tau tak pernah akan kebagian tiket lebih banyak lagi! Dalam hati saya berpikir “Waw! Banyak ya orang-orang kaya gue yang tau gabakal dapet tiket tapi masih aja ngantri. Yah mungkin sekedar ngelepasin ‘hasrat’ pengen usaha sekaligus berharap bakal ada kuota tambahan. Hehe..” Semuanya bikin saya nyadar, kenapa saya terlalu gampang menyerah dan pengen balik pulang sebelumnya? Padahal saya bahkan belum coba antri. Lihat orang-orang ini yang tetap usaha meski tau tak punya peluang! Saya pikir mereka benar-benar luar biasa! Pernah ngerasain nggak sih gimana kita merasa sangat kerdil dan terlalu mudah menyerah berada diantara orang-orang luar biasa? Percaya nggak hanya dengan diam, berdiri, antri, dan berpikir ada sangat banyak hal yang bisa kita dapat? Saya? Jelas percaya!
Selama antri banyak hal yang dilakukan orang-orang. Ada yang sekedar ngobrol menggosip, ada juga yang ngeluarin kertas-kertas mereka dan belajar. Ada yang duduk-duduk, sedang saya memilih memerhatikan lingkungan sekitar. Beragam cara dilakukan orang-orang membunuh kebosanan. Tak jarang juga ada yang dateng, ngeliat antrian, dan putus asa sebelum ngantri. Akhirnya setelah ngantri panjang dan antrian sampe ke lantai 4, tiket habis dan saya tak kebagian. Padahal Senin 23 Mei sore saya bahkan sudah ke pascasarjana, papasan sama mbak-mbak panitia persis di lift turun pas mereka udah tutup dan mau pulang cuma karena saya dateng pukul 5 lebih 1 menit sore. Dan mereka tak mau ngasih tiket. Oke, tak disesali, saya juga tidak kecewa. Ikut ngantri sudah cukup bikin saya merasa beruntung bisa dapat pengalaman berharga. J
Gitu dulu curhatan kali ini. Tetap semangat jangan mudah nyerah guys!
like..like... benarr kak,, qta ga boleh mudah menyerah.. jd terinspirasi...
BalasHapus