Sabtu, Mei 14, 2011

Rumah Eco Friendly Versi Bangunrumah.Com

Nemu artikel bagus dari http://www.bangunrumah.com bertajuk : rumah eco friendly. Isinya tentang rumah ramah lingkungan. Kenapa saya bilang bagus? Karena cukup menggambarkan detail pake poin yang jelas dan sangat umum. Cocok dengan kapasitas otak saya yang pas pasan dan merupakan anugerah terbesar dalam hidup saya ini. Mehhehe.. Ngelantur banget yak? Okay buat yang udah tak sabar yuk mari dimulai.
Jadi tuntutan zaman yang tak lagi mengizinkan kita untuk rakus memanfaatkan alam dan sakenak e dewe mengeksploitasi apa yang diciptakan di bumi untuk manusia, belakangan menciptakan ‘aturan alam’ sendiri yang mau tak mau harus diperhatikan demi keberlanjutan alam. Meskipun hal ini terlihat sangat fiktif dimata masyarakat, terbukti dengan masih individualisnya pola pembangunan perumahan perkotaan, tapi tetep (meski jenuh) lagi-lagi perihal ini masih harus tetap diangkat di media cetak maupun elektronik.

Adapun beberapa pilihan berhemat energi menurut bangunrumah.com adalah sebagai berikut :

Renewable Energy
Energi yang bisa didapat dari alam seperti : Energi Matahari , Energi Angin. Produk produk yang bisa digunakan seperti : Solar Panel , Heat Pumps , Wind Turbins.


Efficient Heating
Energi panas alami yang bisa dihasilkan dari bahan bahan alam atau produk produk yang bermutu seperti : Underfloor Heating , Efficient Boiler , Twin Coil Cilinders.


Water Conservation
Pemanfaatan air secara maksimal dan efisien. Produk produk bermutu seperti : Rainwater Harvester , Dual Flush WC's , Ecoplay Water Recycling.
Dalam penerapan di rumah eco friendly , banyak contoh produk dipasaran yang bisa digunakan seperti :
  • Solar Panel untuk pemanas air , listrik lampu / alat elektronik dll.
  • Atap rumah dari kaca utk penerangan alami.
  • Jendela dari kayu dgn dilapisi kasa , pada malam hari akan terasa sejuk udara dari luar dan nyamuk tidak bisa masuk.
  • Tempat pembuangan sampah terpisah menjadi 2 , utk sampah plastik dan sampah organic.
  • Rumah tanpa cat , memanfaatkan warna alami batu bata.
  • Lantai dari kayu , dari batu alam , batu kali.
Sedangkan menurut saya sendiri untuk mencapai satu titik bernama green building itu kasarnya sebenarnya ada beberapa cara yang mungkin mirip (bahkan hampir sama) dengan versi bangunrumah.com yakni :

Renewable Energy
Yang ini menggunakan energy yang bisa diperbaharui (non-fosil) seperti geo thermal yang biasanya make panel surya atau kinetis, ini biasanya pake kincir kaya dibelanda.

Efficiency  Energy and Natural Resourse
Contoh praktisnya seperti make shower. Secara teoritis shower lebih irit air dibanding ketika kita mandi gayungan atau pake bath tub. Trus juga ngirit penggunaan listrik dengan make lampu hemat energy dan memaksimalkan bukaan pada bangunan yang bikin cahaya masuk dan irit listrik di jam tertentu. Selain itu make jendela yang bisa mempermudah sirkulasi udara biar nggak make AC dan beberapa ‘pernik’ lain yang intinya bikin kita bisa meminimalisir penggunaan energy dalam rumah.

Local Material Approach (inggrisnya bener tak?)
Kalo nggak salah tu salah satu negara miskin di Afrika (saya lupa negara apa, Ethiopia kali yak?) pernah dapet rekor bangunan ramah lingkungan pada rumah sakitnya. Waktu saya liat, bangunannya nggak banyak bukaannya malah banyakan lorong yang secara teoritis menambah kebutuhan listrik tapi bisa rekor karena semua material yang digunakan adalah material lokal. Jadi konsep ‘efisiensi energy tadi bukan cuma soal operasional bangunan tapi juga berapa sih energy yang digunakan mengangkut material itu sampe ke tempat pembangunan? Itu juga penting.

Jadi, secara garis besar mengutip pendapat-pendapat para ahli, saya setuju metode life cycle analysis (LCA) mampu mengukur keberlanjutan suatu produk termasuk ke-green building-an suatu bangunan. Metode LCA ini menghitung seberapa besar energy yang digunakan suatu bangunan. Dimulai dari energy pencarian bahan baku, pembangunan, operasional bangunan (termasuk renovasi), hingga energy dan biaya daur ulang bangunan tersebut. Saya setuju metode ini bisa jadi salah satu pendekatan yang cocok dan cukup comprehensive mengukur keberlanjutan suatu bangunan.

Buat teman-teman PWK bukan ilmu baru memang jadi maap nyampah. :))

Source : www.bangunrumah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar