Rabu, Mei 11, 2011
Indonesia dan Ketidakmampuan Menuju Energi Alternatif
Menanggapi artikel di yahoo.com bertajuk : Tertinggal Mengganti Minyak Bumi, miris memang melihat kondisi Indonesia saat ini terkait penggunaan energi fosil dan energi terbarukan. Memang dalam beberapa waktu kedepan Indonesia mestinya punya langkah panjang menanggapi ketertinggalan tersebut jika tak mau terombang ambing dalam era globalisasi tanpa bisa mandiri perihal pasokan energi.
Kali ini saya mungkin hanya akan merangkum beberapa poin yang dianggap penting yang jadi masukan bapak-bapak, ibu-ibu, dan mungkin teman-teman pada artikel tersebut. Adapun beberapa hal yang ditekankan disini adalah :
Kenapa Perlu Beralih Pada Energi Terbarukan?
Sejak tahun 1970-an, Indonesia sudah punya usaha beralih menggunakan energi terbarukan berupa geothermal ( panas bumi ). Dari 27 ribu mega watt potensi yang kita miliki hanya 3 % saja yang berhasil dimanfaatkan hingga saat ini. Berbeda dengan Philipina yang ‘terpaksa’ menggunakan geothermal akibat sama sekali tak memiliki energi fosil, dari 4 ribuan mega watt potensi mereka, Philipina mampu memanfaatkan hingga 50 % nya hingga saat ini. Begitu pula meksiko yang telah memanfaatkan 15 % potensi mereka yang notabene bahkan merupakan pengekspor minyak bumi kesembilang terbesar. Jelas dari sisi ini bisa disimpulkan bahwa Indonesia memang sangat tertinggal. Lantas kenapa harus beralih?
1.Persediaan sumber energy fosil Indonesia makin menipis
2.Ketergantungan sektor industri dan transportasi yang tinggi terhadap energi fosil menyebabkan perekonomian sangat tergantung kepada harga minyak global.
Kedua hal tersebut menciptakan kondisi mengkhawatirkan ketika energi fosil terutama minyak bumi habis maka sebagian besar pendapatan hasil ekspor akan hilang dan sektor industry serta transportasi akan mengalami goncangan. Mampukah Indonesia bertahan mengalami hal tersebut ditengah persaingan global yang sedemikian ketatnya? Benarkah selama ini Indonesia masih terlalu menyepelekan dampak tersebut? Atau memang selama ini isu menipisnya bahan bakar fosil masih merupakan isu ‘fiktif’ dikalangan pemerintah dan masyarakat? Itulah kenapa Indonesia perlu beralih mengunakan sumber energi terbarukan dan mengambil langkah panjang mengejar ketertinggalan tersebut. Hal ini mungkin saja mestinya dikatergorikan sebagai salah satu prioritas dalam RPJP Nasional demi kestabilan perekonomian.
Apa yang Salah Selama ini?
Mengoreksi kembali mengapa sejak 1970 Indonesia tak mampu mengolah geothermal yang ada, terdapat beberapa factor yang menyebabkan. Pada artikel yang saya sebut diatas semuanya ditekankan pada riset dan budaya yang telah salah pada system di Indonesia.
Mengapa riset menjadi sangat penting? Indonesia selama ini mempunyai potensi geothermal yang cukup tinggi akan tetapi masih belum termanfaatkan dengan baik akibat belum menemukan teknologi yang cocok dan terbilang murah untuk dimanfaatkan hingga bisa dijangkau semua pihak. Untuk itu dibutuhkan research dengan perlengkapan yang memadai (yang ini Indonesia belum punya) dan memperbesar peluang riset bagi semua pihak.
Namun perlengkapan memadai dan peluang riset bagi semua orang pada dasarnya masih belum cukup tanpa SDM yang memadai dan ‘sistem’ yang baik berkembang di Indonesia. Terkait perihal SDM, Indonesia bukan tak punya SDM yang memadai. Kita mempunyai banyak orang pintar yang selama ini ‘dieksport’ keluar negeri. Kenapa dieksport? Karena system! Karena system di negara kita belum mampu menghidupi mereka orang-orang pintar yang idealis. Idealisme di Indonesia dipaksa melawan system yang berkembang. Mereka yang mempertahankan keidealisan pada akhirnya harus rela tak bisa menghidupi keluarganya, dan yang mengikuti arus system yang ada yang pada akhirnya mampu bertahan. Tak heran ilmuwan Indonesia sebagian besar memilih bekerja di luar negeri dengan gaji memadai dan perlengkapan yang lengkap membuat mereka mampu berkarya dengan baik. Jadi berikutnya apa yang harus dilakukan di Indonesia?
Strategi yang Harus Dipraktekkan
Kasarnya, kepada orang-orang yang masih punya keidealisan yang duduk di pemerintahan beberapa hal yang mesti dilakukan adalah :
1.Temukan Energi yang Cocok dan Murah
Dilakukan dengan :
Perbesar peluang riset bagi semua kalangan
Lengkapi fasilitas riset ilmuwan termasuk kesejahteraan
2.Susun Strategi agar Masyarakat Mau Beralih
Dilakukan dengan :
Pembatasan penjualan kendaraan berbahan bakar fosil dari luar, ganti dengan kendaraan berbahan bakar terbarukan asal terjangkau misal biofluel.
Bangun pos pengisian energy alternative bagi setiap kendaraan.
Perbesar peluang usaha dan investasi local terhadap energy terbarukan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar