Kamis, Maret 17, 2011

City Brand As A Power to Increase National Tourism

Indonesia sebagai negara berkembang yang berusaha eksis di perekonomian internasional mustinya menyadari dan mengembangkan potensi yang dimiliki Indonesia. Menurut sebuah threat di salah satu jejaring yakninya KASKUSNEWS.US berjudul ’21 hal membanggakan dari Indonesia dimata dunia’ 19 diantaranya merupakan kekayaan alam dan keragaman budaya Indonesia. Tak dapat dipungkiri di bidang teknologi, mitigasi bencana, perekonomian, dan hal lain Indonesia tak punya pengaruh apa apa  dimana dunia. Sebagai seorang planner baik dalam merencanakan fisik kawasan maupun perekonomian mestinya sebuah negara, wilayah, dan/atau kota peka melihat potensi dalam pengembangannya. Jika China dengan jumlah penduduk terbanyak dunianya menyerbu pasar bebas dengan produk-produknya, lantas apa yang bisa Indonesia usahakan dengan alam dan keberagamannya? Tentu saja kegiatan pariwisata.

Keindahan alam dan budaya merupkaan sebuah ciri khas yang dimiliki Indonesia yang cukup berbeda dengan yang lain. Jero wacik sebagai menteri budaya dan pariwisata 2008 mengakui bahwa meskipun kegiatan wisata Indonesia sedikit menggeliat di tahun 2008 akan tetapi promosi yang dilakukan masih sangat minim. Bahkan untuk kegiatan promosi periwisata, Indonesia beberapa kali masuk surat kabar Amerika Serikat sebagai negara ungrammatical yakninya buta grammer karena berulang kali dalam pembuatan logo program Visit Indonesia Year negara kita melakukan kesalahan yang sama dalam pembuatan tagline icon yang digunakan. Sebut saja tahun 2008. Selogan yang mustinya tertera "Visit Indonesia Year 2008. Celebrating 100 Years of National Awakening malah tertera sebagai “Visit Indonesia Year 2008. Celebrating 100 Years of Nation’s Awakening”

            Selain kegiatan promosi sebenarnya ada beberapa hal yang musti dibenahi dari kepariwisataan Indonesia yakninya infrastruktur dan city brand. Begitu juga dengan fasilitas hospitality yang masih banyak kekurangan. Selain itu, Indonesia masih butuh kreativitas lebih untuk menggemborkan kegiatan wisata terutama di dunia maya dimana Indonesia masih lebih dikenal dengan kegiatan ‘terorisme’ maupun korupsinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar