Berawal dari curhatan Ge Je saya kemarin, ijinkan saya hari ini memperjelas maksud saya kemarin yang saya sampaikan dengan cara berbelit belit bin kurang tepat sasaran karena emosi yang sedang mengalir dalam darah saya. :) (Sumpah! Ne kata kata lebay banget! Dapat dari mana yak?)
Negara kita, Indonesia tercinta, hari ini kita sadari berada dalam masa kritis dimana segala macam bencana beruntun menguntit kita tanpa ada ujungnya. Berawal darii…. Ah, entahlah saya lupa awalnya, yang jelas negara berada dititik dimana krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang sedang menjabat (saya mengatakan PEMERINTAH bukan PRESIDEN) sudah semakin menjadi jadi dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pemerintahan.
Menurut saya, masyarakat sebagai salah satu subjek politik adalah objek media yang sangat mudah dikibuli. Bukan apa apa masyarakat bisa dikatakan kurang cerdas dalam berpolitik. Media yang acap kali diracuni kepentingan kepentingan oknum tertentu terkadang menyuapi masyarakat isu isu menyangkut beberapa hal yang diyakini mengokohkan seseorang dipemerintahan. Sebut saja Metro TV dan TV one yang merupakan stasiun TV swasta orang orang yang punya andil di pemerintahan, dan rakyat memang belum cerdas dalam memilih isu isu tersebut. Katakan saja ketika semua media menyuarakan seakan akan presiden kita kurang tegas dalam menangani kasus century dan adem adem saja menangani dua rekannya yang namanya disebut sebut dalam kasus tersebut, sebut saja Ibu Sri Mulyani. Seluruh massa bergerak! Sekian banyak mahasiswa memenuhi bundaran HI, berdemo dan mengkritik tiga orang penting dalam pemerintahan tersebut. Menuntut pelenseran pejabat pejabat negara yang bersangkutan. Toh semua orang percaya. Semua orang berteriak turunkan sri mulyani! Dan belakangan ketika beliau Ibu Sri Mulyani yang terhormat mengundurkan diri dan mendapat kehormatan sebuah kursi di Bank Dunia seluruh rakyat tadi malah membentuk dua kubu dimana yang pertama mendukung keputusan beliau untuk meninggalkan pemerintahan indonesia dimana rakyat rakyatnya masih kurang cerdas berdemokrasi. Dan kubu kedua sibuk menghujat beliau tidak setia terhadap negara. Dan kenapa tidak ditemukan kubu ketiga yang seharusnya ada terdiri dari orang orang yang sekian banyak menghujat beliau yang seharusnya bersyukur TUKANG KORUPSI itu telah lenser dari pemerintahan? Dimana orang orang yang semestinya bersyukur itu kini berada? Dimana mahasiswa mahasiswa yang berdemo dan memenuhi bundaran HI pada hari evaluasi program 100 hari?? Hari ini toh mereka semua sudah tak ada. Kenapa? Sekali lagi MEDIA! Media dengan segala fakta dan OPINInya yang selalu Cuma bersumber dari satu sudut pandang memang punya andil yang sangat besar di negara ini. Itu adalah hal pertama yang salah di negara kita ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar