Kamis, Februari 02, 2012

Konsultan : Potensi atau MASALAH Pembangunan Nasional?

Banyak teman yang bercita-cita menjadi konsultan berdalih ingin menjadi tenaga ahli profesional sekaligus membantu membangun Indonesia. Menjadi entrepreneur ide dan gagasan. Entrepreneur di bidangnya. Bidang perencanaan. Istilahnya ‘penjual mimpi’. Kadang saya ikut bertanya-tanya benarkah menjadi konsultan adalah bentuk idealisme mahasiswa calon-calon planner?

Celetukan singkat saat jam perkuliahan sempat menyatakan bahwa salah satu penyebab miskinnya kemajuan dalam pembangunan Indonesia adalah dikarenakan masih mahalnya biaya tenaga ahli profesional dalam pembangunan. Sekali proyek konsultan memang masih terbilang mahal di Indonesia. Tak heran dinas-dinas yang ada lebih cenderung membentuk tim ahli dari ‘orang-orang dalam’ untuk mengerjakan suatu proyek dikarenakan finansial yang memang ‘ngirit’. Sejauh ini bolehlah para ahli profesional yang menyatakan dirinya konsultan punya slogan ‘uang mencerminkan kualitas’. Tapi benarkah paradigma seperti ini harus dipertahankan? Memang makin besar kualitas makin mahal harga sebuah proyek. Wajar. Tapi buat saya kalau begitu jangan pernah mengaku punya ‘idealisme’ dan ‘bekerja’ untuk pembangunan bangsa!!

Mahalnya harga konsultan adalah ‘kendala’ dalam pembangunan nasional. Mereka yang mengaku tenaga ahli dan dicerdaskan uang rakyat mulai mengaku tenaga profesional yang jual mahal untuk membangun daerah. Lantas apa bedanya mempekerjakan mereka dengan mempekerjakan tenaga ahli dari luar yang notabene punya wawasan kekotaan yang berbeda dan punya basic yang mungkin lebih baik dibawa dari negara mereka masing-masing! Konsultan yang masih memandang dirinya profesional dan memasang tarif mahal tak pantas dipandang ‘punya idealisme’. Mereka semua tak lebih dari sekedar penjual ide. Bagian mana bentuk kontribusi mereka untuk pembangunan? Bagian ide? Apa bedanya kalau kita membeli ide dengan orang asing? Benarkah “berjual beli” dengan pemerintah merupakan satu bentuk kontribusi dalam pembangunan? Well, menurut saya TIDAK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar