Roadshow Parlemen Muda Indonesian Future Leaders UGM, 25 Juni 2011

Roadshow yang dijadwalkan dimulai pada pukul 09.00 WIB di ruang seminar timur fisipol UGM pada akhirnya molor lebih kurang 45 menit dan dimulai pada 09.45 waktu jogja. Acara ini dibuka oleh sepasang MC diikuti dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama. Roadshow ini dipimpin oleh moderator mahasiswa jurusan Hubungan internasional Universitas Gadjah Mada angkatan 2009 (yang saya lupa namanya J). Memasuki acara inti, presiden IFL, Muhammad Imam Usman memperkenalkan sekilas (bohooongg.. lama banget lhooo) apa itu IFL, kegiatan IFL, dan parlemen muda sebagai satu program utama IFL yang sedang dilangsungkan. Meskipun kecewa dengan pembatalan hadirnya bapak Amien Rais dalam acara roadshow, peserta masih terlihat cukup antusias mendengarkan penjelasan Imam Usman.

Adapun IFL (Indonesian Future Leaders) merupakan salah satu gerakan sosial Independen mahasiswa yang bergerak dalam beberapa bidang seperti community service (pengabdian masyarakat), lingkungan, dan beberapa bidang lain dengan 3 pilar utama dalam program-program mereka yakni capacity building, community development, dan advocacy. IFL berdiri sebagai bentuk semangat pemuda dalam ikut andil memberikan sesuatu untuk perbaikan bangsa. IFL didirikan atas kepercayaan bahwa leader bukanlah sebuah profesi melainkan tanggung jawab untuk menuju sebuah perubahan dengan rasa kepemimpinan yang baik. Setiap orang adalah pemimpin dan mampu berbuat apa saja demi perubahan.

Adapun beberapa program IFL yang telah dilaksanakan adalah sekolah pembaharu, speak up, dan yang sedang dilangsungkan adalah parlemen muda. Sama seperti beberapa contoh youth parlement di beberapa negara lain, parlemen muda terdiri atas pemuda-pemuda dari 33 provinsi yang mewakili provinsinya masing-masing menyampaikan isu-isu sosial, pendidikan, kesehatan, maupun lingkungan di daerahnya masing-masing untuk kemudian didiskusikan dan menghasilkan satu rekomendasi kemajuan untuk permasalahan-permasalahan tersebut. Kandididat dari masing-masing provinsi dipilih berdasarkan seleksi berkas, wawancara, dan pemilu nantinya. Rekomendasi kebijakan yang dihasilkanpun diharapkan bisa memberi satu solusi yang dipertimbangkan oleh pemerintah daerah setempat. Adapun dalam menelaah lebih lanjut terkait isu sosial, pendidikan, dan lingkungan yang ada nantinya, setiap peserta masing-masing akan mendapatkan pembekalan lebih lanjut.

Paling menarik adalah sesi pertanyaan ketika peserta diberi kesempatan mengajukan 6 pertanyaaan oleh 6 orang dalam 2 segmen. Berbagai pertanyaan dan tanggapan muncul dari peserta roadshow, ada yang antusias ingin membantu lebih lanjut ada pula yang mempertanyakan status IFL sebagai salah satu gerakan independen. Cukup memuaskan tanggapan dari Imam Usman yang mampu menjamin bahwa tidak ada kepentingan kepentingan politik lain yang hadir disela-sela kegiatan IFL. Meskipun selama ini beberapa mentri sempat terlibat dalam kegiatan IFL, Iman Usman menjamin IFL benar-benar bersih dan tetap bekerja sesuai pilar-pilar utama keorganisasian. Menariknya kata-kata yang sempat terujar waktu itu adalah ‘saya orang yang nggak mau nge-judge niat orang sembarangan, seandainya ternyata nanti ada artis yang nyumbang untuk popularitas, saya toh masa bodo berani ambil duitnya buat nolongin orang sekarat daripada heboh ngomong mempertahankan idealism tapi masa bodo ngeliat orang sekarat ya biarin aja’. Iman Usman pun berjanji meminimalisir kecenderungan urbansentris dalam perkembangan gerakan IFL sebagai salah satu gerakan mahasiswa Indonesia dan berharap sekalipun rekomendasi kebijakan yang dihasilkan parlemen muda nanti tidak bersifat mengikat dan tidak punya kekuatan hokum apapun semoga rekomendasi pemuda dapat didengar oleh pemerintah daerah.

Speaker : Muhammad Iman Usman

Presiden dekaligus co founder Indonesian Future Leaders

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Iindonesia angkatan 2009

1 dari 10 anak di dunia penerima penghargaan UN Youth Achiever Recognition Award

Duta muda ASEAN

Pernah bicara di 12 negara di dunia